Harumkan Nama Indonesia Melalui Fisika


Saat ini Indonesia merupakan negara yang menjadi bagian dari perkembangan Ilmu Fisika. Tak sedikit anak bangsa yang telah memenangi Olimpiade Fisika Internasional.
Orang yang paling berjasa dalam perkembangan Ilmu Fisika di Indonesia adalah Prof. Yohanes Surya Ph.D. Yohanes mulai menekuni Fisika ketika kuliah di Jurusan Fisika MIPA Universitas Indonesia hingga tahun 1986. Lalu, dia menerapkan ilmunya dengan mengajar di di SMAK I Penabur Jakarta hingga tahun 1988.
Yohanes Surya tak ingin ilmu yang diperolehnya hanya sebatas itu saja. Dia pun kemudian melanjutkan pendidikannya di College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat. Pada 1990 program masternya selesai, lalu ia melanjutkan program doktor dan selesai pada tahun 1994 dengan predikat cum laude.
Sebelum menyelesaikan gelar doktor, Yohanes memperoleh penghargaan dalam bidang fisika nuklir untuk wilayah tenggara Amerika. Atas prestasinya tersebut, dia dipercaya untuk menjadi Consultant of Theoretical Physics di TJNAF/CEBAF (Continous Electron Beam Accelerator Facility) Virginia – Amerika Serikat (1994).
Setelah memperoleh gelar Ph.D-nya, dia mendapatkan Greencard (izin tinggal dan bekerja di Amerika). Tapi, dia justru ingin kembali ke Indonesia untuk berbagi dan mengembangkan Ilmu Fisika di Tanah Air.
Go Get Gold itulah semboyannya dalam mengembangkan dan memasyarakatkan Fisika di Indonesia. Sebenarnya, perjuangan Yohanes mengharumkan nama Indonesia di dunia diawali pada tahun 1993, saat dia masih berada di Amerika. Saat itu, dia men-traning lima pelajar Indonesia untuk ikut Olimpiade Fisika di Amerika. Hasilnya sangat di luar dugaan, Tim Indonesia berhasil memperoleh beberapa honorable mention.
Yohanes mendapat pujian. Sepulang dari Amerika, dia pun dipercaya memimpin dan melatih Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Kerja kerasnya membuahkan hasil yang membanggakan. TOFI dalam pimpinannya selalu memperoleh berbagai gelar dalam setiap keiikutsertaannya.
Hingga 2007, TOFI telah menyabet 54 medali emas, 33 perak dan 42 perunggu dalam berbagai kompetisi Sains/Fisika Internasional. Lebih hebatnya lagi, pada 2006, seorang siswanya meraih predikat Absolute Winner (Juara Dunia) dalam International Physics Olympiad (IphO) 37 di Singapura.