Tari Saman yang berasal dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam akan dikukuhkan badan PBB UNESCO, sebagai warisan budaya dunia tak benda pada November 2011.
"Tari Saman akan diumumkan sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 19 November 2011," kata Kepala Badan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar), I Gde Pitana, di Jakarta, Senin (18/4).
Ia mengatakan, dengan diakuinya Tari Saman itu maka makin banyak karya budaya bangsa Indonesia yang telah diakui UNESCO termasuk sebelumnya wayang, keris, batik, dan angklung.
Badan PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya (UNESCO) itu akan mengumumkan pengakuan terhadap Tari Saman sebagai "intangible heritage" di Bali.
"Untuk mendapatkan pengakuan ini perlu proses verifikasi yang panjang. Dan ke depan kita targetkan warisan dunia milik Indonesia yang diakui UNESCO akan semakin banyak," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengupayakan berbagai hal untuk dapat mencatatkan Tari Saman sebagai warisan budaya dunia.
Perjuangan tersebut telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu hingga akhirnya Tari Saman akan segera diakui masuk dalam "Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity".
Pihaknya mencatat warisan dunia sampai saat ini sudah sebanyak 890 situs dengan 689 berupa warisan budaya, 176 warisan alam, dan 25 campuran antara warisan budaya dan warisan alam.
Di antara jumlah itu, warisan dunia yang dimiliki Indonesia sudah sebanyak 11 buah. Dari 11 warisan dunia yang dimiliki Indonesia sebanyak empat di antaranya berupa alam, tiga cagar budaya, dan empat karya budaya takbenda.
Untuk warisan dunia berupa alam terdiri dari Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991), dan situs prasejarah Sangiran.
Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representatif list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009), dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 18 November 2010).
"Untuk mendapatkan pengakuan ini perlu proses verifikasi yang panjang, dan ke masa depan kita targetkan warisan dunia milik Indonesia yang diakui UNESCO akan semakin banyak."
[Jakarta, 18 April 2011 15:58 TMA, Ant]